Karya : Fadly R. Mansjur
sebelum kau datang,…
Mendung di langit dadaku
berat terasa desah nafasku
udara t’lah tercemar polusi cintanya
kutelusuri Lorong waktu yang pengap
dalam hari-hariku yang nampak gelap
tergontai-gontai
harap hati ini semua segera berlalu
sebelum kau datang,…
kantung jiwa yang kosong menampung seribu
luka
buah kisah yang t’lah lalu
yang kubawa melalang buana
nalarku terjuntai di pucuk randu
diterpa angin tak beraturan
semisal musafir di perjalanan yang
kehilangan perbekalan
kupaksa tuk Melepas Langkah layu
terhuyung-huyung menggenggam hati
yang sendu
Menapaki duri-duri ingatan
sepanjang jalan kenangan
terkitar-kitar di persimpangan yang sama
aku hilang jalan
terperosok di tengah lumpur cintanya
salahku juga
mengapa mesti terjerat pada senyumnya
yang memburu
mengapa mesti terjatuh pada peluknya
yang membunuh
sampai lupa pada hari depan yang lebih
baik
bodohnya aku
rela merangkai kisah cinta yang
tragis
pada setiap lembar dedaunan kering
yang gugur di waktu itu
padahal kutahu semua akan pupus
sampai kau datang mengubah alur kisah itu
sepantun bulan yang jatuh ke latar rumahku
pasca pinangan
ku jadikan kau ratu di pelaminan
senyummu yang bersinar
menyibak gelap yang mencekam
tatap matamu yang binar
menyatakan ketulusan yang dalam
menghunjam
heeeh,…. nafasku terasa
ringan
udaranya begitu segar...
apakah kini rimba di dadaku t’lah lapang…!?
Morotai, 11 Oktober 2022

Komentar
Posting Komentar