Langsung ke konten utama

Hujan di Mataku




 
Karya: Fadly R. Mansjur

 

Fajar menyingsing di langit Morotai

Di pantainya

Ombak membasuh kedua mata kaki

aku menjadi tiang yang terpancang di tepi


tak ada mendung

Tetapi hujan menghunjam di mataku

tumpahlah segala rasa

Sesal, sendu, cinta, dan rindu beradu

 

Ombak menggulung-gulung

Sendu menjelma abrasi

Hancurkan tanggul hati nan tak bertulang

Aku yang gelebah terhuyung-huyung

Dikala gawai menangkap berita:

inna lillahi wa inna ilaihi raji'un

kau t’lah menggapai tenggat di peluk butala,…….

 

Kugenggam-cengkram butir-butir pasir

kuteriaki ombak yang tak lelah merapikan butirannya sepanjang pesisir

Mengapa laut memalang

Kala gerutu di dadaku mengguruh ingin pulang

 

Malam itu aku terbaring tanpa daya dalam peluk rindu bayang-bayangmu

Tidur bertilam air mata

Berceracau keluh berpeluh

Kala kudengar Lirih suaramu menanyakan kabarku

Hah Astaga ibu……

Bahkan di kandung pertiwi kau masih peduli padaku……..

 

Meski jerit sendu gigih kubendung

Hujan di mataku tak tertampung

Kuhitung satu satu kasih sayangmu padaku

Lalu kubisikan pada dua telapak tangan yang menempel erat menggeletar

Harapan mengawan dalam lantunan doa

 

Paginya aku berdiri di tepi pantai itu lagi

Pantai yang biasa kucurahkan rasa

Pada hamparan ombak pesisir yang membelai kaki dengan santai

Sambil menatapi Dermaga dari kejauhan

Sesal menyiratkan ibrah di kepala

“Pantai t’lah surut
Tetapi sepasang Mata ini masih saja pasang
Kebodohan yang 'buatku tersudut
Adalah enggan menyeberang”

 

 

Komentar