Karya: Fadly R. Mansjur
kala di dada
nafsu bertahta
begitu pongah di atas singgasana jiwa muda
aku ditunggangi hingga beruban
ah astaga....: "aku bukan lagi bayi yang terlahir suci setelah pecah ketuban"
kematian bak penasehat di sisi sang raja
namun sejatinya dia hanyalah dakwah yang tiada paksaan
suaranya minor di tengah gejolak nafsu angkara
jiwa muda dan sikap liar memegang kendali
begitu jauh dari agama
tak seperti kita yang berkalang nista
malakul maut bukanlah jiwa bernoda
dia tak pernah ingkar janji temu
kekhawatiran dan ketakutan meradang
seakan maut sebentar lagi datang
aku mengemis ampunan di tengah rengekan
dan setumpuk harapan
riuh memecah hening di seperempat malam
pada s'tiap sujud
dosa kubilang-bilang
seperti kemarau panjang meratakan ilalang
atau semisal padi di ladang habis dilahap ribuan belalang
aku benar-benar hilang
jelas terasa dunia terlepas dari pundak
gugur dari ke dua mataku
malam itu
dada terasa ringan
jiwa diliputi kesejukan
begitu banyak amal tertlupa di bola mataku
Komentar
Posting Komentar