Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

AKU ADALAH KATA (2)

Karya: Fadly R. Mansjur   Aku tak selalu singa di padang savana Kadang aku menjadi harimau di tengah rimba Di sisi lain aku lebih suka berlari memeluk kata-kata Dan menyelami telaga makna Dari pada memelukmu di atas dipan Dan berbicara lembut tentang masa depan Kadang aku lebih suka menggoreskan Tinta hitam di atas kertas putih Memilah majas dan Mengais kata-kata  Merekam dunia dan sejumput peristiwa Dalam varian majas bingkai puisi  agar aku merasuki kata kata kuberi jiwa Meski kita berada dalam satu rangkaian kalimat indah  aku bukanlah huruf yang begitu rapat di dalam rangkulan kata karena aku adalah kata

Hujan di Mataku

  Karya: Fadly R. Mansjur   Fajar menyingsing di langit Morotai Di pantainya Ombak membasuh kedua mata kaki aku menjadi tiang yang terpan cang di tepi tak ada mendung Tetapi hujan menghunjam di mataku tumpahlah segala rasa Sesal, sendu,  cinta, dan rindu  beradu   Ombak menggulung-gulung Sendu menjelma abrasi Hancurkan tanggul hati nan tak bertulang Aku yang gelebah terhuyung-huyung Dikala gawai menangkap berita: inna lillahi wa inna ilaihi raji'un kau t’lah menggapai tenggat di peluk butala,…….   Kugenggam-cengkram butir-butir pasir kuteriaki ombak yang tak lelah merapikan butirannya sepanjang pesisir Mengapa laut memalang Kala gerutu di dadaku mengguruh ingin pulang   Malam itu aku terbaring tanpa daya dalam peluk rindu bayang-bayangmu Tidur bertilam air mata Berceracau keluh berpeluh Kala kudengar Lirih suaramu menanyakan kabarku Hah Astaga ibu…… Bahkan di kandung pertiwi kau masih peduli padaku…….. ...

Kita Adalah Dua Kata

Karya: Fadly R. Mansjur   Aku tak selalu singa di padang savana Kadang aku menjadi harimau di tengah rimba Kadang aku lebih suka berlari memeluk kata-kata Dan menyelami telaga makna Dari pada memelukmu di atas dipan Dan berbicara lembut tentang masa depan kadang aku lebih suka Mendekorasi kata dengan majas Mengais kata-kata yang merekam dunia dan sejumput peristiwa Agar lebih berjiwa Meski kita berada dalam satu rangkaian kalimat indah yang ada pada ikrar dan khutbah nikah  aku bukanlah huruf yang begitu rapat di dalam rangkulan kata karena kita adalah dua kata yang menyatu namun membutuhkan spasi agar dapat bermakna sesuai kaidah dan ketentuan-Nya

Katarsis

                                   Karya: Fadly R. Mansjur kala di dada  nafsu bertahta begitu pongah di atas singgasana jiwa muda aku ditunggangi hingga beruban ah astaga....: " aku bukan lagi bayi yang terlahir suci setelah pecah ketuban " kematian bak penasehat di sisi sang raja namun sejatinya dia hanyalah dakwah yang tiada paksaan suaranya minor di tengah gejolak nafsu angkara jiwa muda dan sikap liar memegang kendali begitu jauh dari agama tak seperti kita yang berkalang nista malakul maut bukanlah jiwa bernoda dia tak pernah ingkar janji temu kekhawatiran dan ketakutan meradang seakan maut sebentar lagi datang aku mengemis ampunan di tengah rengekan dan setumpuk harapan riuh memecah hening di seperempat malam pada s'tiap sujud dosa kubilang-bilang seperti kemarau panjang meratakan ilalang atau semisal padi di ladang habis dilahap ribuan belalang aku benar-benar hilang jel...

Penantian dan Harapan

                                                                                                                      Karya: Fadly R. Mansjur Meski waktu terus berlalu Aku masih menunggumu di meja penantian Pengharapanku setia bergelantung di hujung jarum detik yang terus berpacu Aku masih tetap membeku hingga secangkir kopi ini menjadi dingin tatapku tetap terpaku pada pintu yang terbuka lebar untukmu aku akan tetap setia Menantimu hingga bunyi hentak sepatumu Mengakhiri penantianku                                       ...

Sebelum kau datang...

   Karya : Fadly R. Mansjur sebelum kau datang,… Mendung di langit dadaku berat terasa desah nafasku udara t’lah tercemar polusi cintanya kutelusuri Lorong waktu yang pengap dalam hari-hariku yang nampak gelap tergontai-gontai harap hati ini semua segera berlalu   sebelum kau datang,… kantung jiwa yang kosong menampung seribu luka buah kisah yang t’lah lalu yang kubawa melalang buana nalarku terjuntai di pucuk randu diterpa angin tak beraturan semisal musafir di perjalanan yang kehilangan perbekalan kupaksa tuk Melepas Langkah layu terhuyung-huyung menggenggam hati yang sendu Menapaki duri-duri ingatan sepanjang jalan kenangan terkitar-kitar di persimpangan yang sama aku hilang jalan terperosok di tengah lumpur cintanya salahku juga mengapa mesti terjerat pada senyumnya yang memburu mengapa mesti terjatuh pada peluknya yang membunuh sampai lupa pada hari depan yang lebih baik bodohnya aku rela merangkai kisah cinta yang...

KARLOTA

    Karya: Fadly R. Mansjur Kupingmu yang liar dan penasaran Menempel erat pada dinding-dinding rahasia Kau buru aib orang lain Tapi enggan menghitung borok sendiri   Jelalat matamu diam mengintai Seakan berkedip kau anggap dosa   Lidah nan lentur Pandai bersilat dan menggempur Untaian kata-katamu menampik fakta Sepertinya bagimu sudah biasa   Kata-katamu bermata rantai petaka terangkai dalam bingkai dusta dan ghibah mampu menangkar setiap jiwa dari telinga-telinga yang mudah percaya begitu mudah kau hancurkan kehormatan orang lain                                                                    ...

MUNGKIN KACAMATAMU SEDANG TERBALIK

  Karya: Fadly R. Mansjur   Macan liar akan tetap menggigit Meski niat kita hendak menolongnya lepas dari jeratan kematian Yang kita lihat adalah makhluk malang Tapi Yang dia lihat adalah ancaman yang merugikan Bodohnya aku tetap beranikan diri Sayang sekali…. Taring runcingmu menancap terlalu dalam   Sobat,… Tak mengapa kau berikan aku ramuan pahit yang mengobati Namun secawan kata yang kau suguhkan dengan penuh kebanggaan itu adalah racun   Kau terlalu percaya pada penglihatanmu Hingga lupa untuk bertanya Salah tafsir pun tak terhindarkan   Sobat…. Jika kau tak mampu membedakan emas dan kotaran Coba perbaiki lagi penglihatanmu Mungkin kacamatamu sedang terbalik                                             ...

Andai....

Karya : Abu Fathiyn Andai aku bisa mengulang waktu. Kuingin setiap detik tak berlalu. kini aku adalah pendaki yang rindu kehangatan matahari di puncak Alaska yang membunuhku perlahan Andai aku bisa mengulang kisah ini namun itu suatu kegilaan Sia-sia penuh sesal  sebab rindu dan sendu terlanjur menyatu dalam linangan air mata  di atas pusaramu andai aku tak seperti dulu kan kureguk manisnya waktu disisimu s'lalu. Dan kulukiskan kenangan indah bahagia bersamamu, Ibu. Sebelum ada hari perpisahan itu Morotai, 11 Oktober 2022